Kemarin, 18 Februari 2014
Setelah melanglangbuana ke SMA 7 Bandung dalam rangka mencari data T*, aku janjian dengan salah seorang temanku untuk bertemu di Yayasan Kesehatan Telkom – Japati, setelah itu kami akan sama-sama ke SMA 15 Bandung dalam rangka mencari data T* juga. Tak kusangka, urusan di SMA 7 selesai dalam waktu singkat. Datanya belum kudapat, jadi aku harus kembali ke sana Selasa depan. Aku mengirimkan pesan singkat kepada temanku untuk memberitahukan bahwa urusanku di SMA 7 sudah selesai. Tapi, ternyata temanku belum berangkat, ada urusan yang masih harus dia selesaikan di rumah. Aku, yang sudah tidak tahu mau ngapain di SMA 7, langsung ambil langkah seribu untuk meninggalkan sekolah itu. Aku berpikir sejenak, kemana aku akan memanfaatkan waktu menunggu temanku. Aku memutuskan untuk pergi ke Gramedia Jalan Merdeka. Dan aku berangkat.
Dalam perjalanan menuju Gramedia Jalan Merdeka, tiba-tiba aku berubah pikiran, aku memutuskan untuk “nyoba-nyoba” donor darah dan kuda besi kuarahkan menuju PMI Kota Bandung di Jalan Aceh. Aku yang pasrah sempurna dengan apapun yang akan terjadi di dalam ruang pemeriksaan, aku menjalani prosedur sebelum donor dengan baik. Aku mengisi formulir kemudian duduk untuk menunggu giliran dipanggil dokter untuk diperiksa tensinya. Tak lama kemudian dokter memanggil nama lengkapku dan aku masuk ke dalam ruang periksa. Dia memeriksa tensiku. “Berapa dok?” | “120” | “per?” | “80 ” | “120/80 oh, normal yah :)” | “iya normal”.
Selanjutnya, aku menunggu giliran untuk dicek kadar haemoglobin dalam darah. Sejak 10 bulan 20 hari yang lalu, dimana itu menjadi hari terakhir aku mendonorkan darahku, aku selalu gagal donor karena Hb ku rendah. Syarat untuk donor, minimal 12, 5 gram. Kemarin itu, Hb ku 13,6. “Udah, nunggu dipanggil yah” | “Hah? berapa pak?” | “13,6” | \(^_^)/ “Yeah! akhirnya lolos juga” | “Emang kenapa?” | “Sejak terakhir donor, gagal terus pak, karena Hb nya rendah” | “Emang kapan? (lihat kartu)” | “29 Maret 2013” | “Wah, hampir setahun yah?” | “Iya, pak” | “Banyak makan sayur!” | “Iya, pak :)”.
Setelah cek Hb, namaku dipanggil untuk menuju ruang pengambilan darah. Ini dia dokumentasinya. Ada adegan salah tusuk pula, udah masuk jarumnya, darahnya ga keluar, ditarik lagi dikit, ditusuk lagi baru tembus -_____-
ternyata saya semakin “berisi” :”>