Kekuatan serta Penghiburan

Minggu, 22 Januari 2012
GPIB Bethel Bandung

Pagi ini langit Dayeuh Kolot agak melow, ga sampe nangis sih. Tapi suasana langit yang melow tak menciutkan niatku untuk melangkahkan kaki ke gereja, berharap dapet kekuatan serta penghiburan pagi ini di gereja. Ini sebenernya hal yang biasa kulakukan di Bandung, pergi ke gereja sendiri, tapi kenapa ya pagi ini berasa ada yang beda. Apa karena langit lagi melow? Apa karena 2 minggu berturut-turut yang lalu gereja di Jakarta bareng orang rumah terus sekarang harus gereja sendiri, di Bandung pula? Tapi, entah kenapa 2 hari belakangan lagi berasa sepi. Apalagi kalo udah malem, malah ditemenin lagu “..di malam yang sesunyi ini aku sendiri tiada yang menemani..” yang ada sesak di dada, inget rumah, pengen pulang, kangen, homesick, paket lengkap dah 😦 Dan benar, di tengah-tengah perasaanku yang sendu mendayu kalbu ini, di gereja dapet Kekuatan serta Penghiburan lewat lagu ini 😀 Keluarga Marpaung, empat bersaudara, dua laki-laki dan dua perempuan, punya keterbatasan pengelihatan, tapi itu tidak menghalangi keinginan mereka untuk memuji Tuhan, bersaksi dan menghibur serta berbagi kekuatan dengan jemaat yang hadir melalui suara mereka dan permainan gitar yang luar biasa [aku sebut luar biasa, karena si Abang yang main gitar ini bisa memposisikan jari-jarinya dengan tepat dan menghasilkan suara yang tidak sumbang melalui gitarnya *ga lihat lho padahal >.< feelingnya kuat mampus] ohya, ini salah satu lagu yang mereka bawain tadi pagi, ini versi youtube, yang mereka bawain tadi lebih up beat dan lebih keren gitarnya 😀 :

JANJI TUHAN

Tak pernah Tuhan janji
Hidupmu takkan berduri
Tak pernah Dia janji lautan tenang
Tetapi Dia berjanji kan selalu sertaku
Dan menuntun jalan hidupku slalu

Janji-Nya Dia atur langkahku
Janji-Nya Dia pegang tanganku
Ku bersyukur Tuhan slalu pliharaku

Ku tau satu kali awan gelap kan berlalu
Sang surya bersinar dengan megah
Dan bulan dan bintang
Menampakkan wajah-Nya
Haleluya, Tuhan puaskan jiwaku

[intermezo] lagi asik-asik menghayati kata-kata “Tak pernah Tuhan janji hidupmu takkan berduri” [nampol banget kata-katanya >.<] jari-jariku gerak-gerak seolah sedang memegang gitar. Ternyata opa yang duduk di sebelahku [selang satu kursi kosong] merhatiin, terus nanya “bisa main gitar?” | manggut-manggut sambil senyum | “Puji Tuhan :D”, kata si opa. “kapan main di sini?” | diam seribu bahasa 😀

Via Dolorosa (bagian 2)

Kemarin, 15 Januari 2012

Ikut ibadah di GPIB Torsina Jakarta dan hari itu ada pertukaran mimbar untuk pendeta, jadi Pelayan Firman pagi itu dari GPIB Marturia [bisa dibilang Marturia itu “anaknya” Torsina :D]. Ibu pendeta ini Jowo banget logatnya, tapi gaya bicaranya ahlamak kaya pelawak 😛 mukanya serius, matanya mendelik, tapi bisa bikin jemaat ketawa dan tanpa rasa bersalah beliau tak ikut tertawa. Pembahasan Firmannya ga ribed, santai, tapi kata-katanya nancep pisan dan gaya berdoanya juga ga bertele-tele, hehe.

Ayat Alkitab di Hari Minggu kedua Epifania, terambil dari Kejadian 17 : 1-6, tentang perjanjian Allah dengan Abraham untuk menjadikannya sebagai bapa sejumlah besar bangsa dan melalui keturunannya akan berasal banyak raja-raja. Perjanjian atau kontrak yang Allah buat dengan Abraham tidak hanya berlaku untuk Abraham, tapi juga untuk kita pada masa kini. Tuhan berjanji akan menjadikan Abraham sebagai bapa sejumlah besar bangsa, tapi ada syarat yang harus Abraham penuhi, yaitu hidup benar di hadapan Tuhan. Janji penyertaan Tuhan kepada keturunan Abraham juga tidak hanya berlaku untuk Abraham, tapi juga untuk kita pada masa kini, hanya ada syarat yang harus kita penuhi: “hidup benar di hadapan Tuhan”.

“Tuhan tidak pernah iseng atau basa-basi dalam janji penyertaanNya! Selamat berjuang menjalani 2012 dengan hidup benar di hadapan Tuhan.”

Denger kata-kata penutup dari ibu pendeta yang cihuy ini, langsung inget yang namanya cinTA. Heu..galau lagi deh 😀 hahaha. “Tuhan tidak pernah iseng atau basa-basi dalam janji penyertaanNya! yaaaaaaa, Tuhan, Dikau tak pernah iseng atau basa-basi, dan kalau ini [cinTA] bukan hal yang baik, tak akan Tuhan menyertaiku sampai sejauh ini. Eben Haezer: sampai di sini Tuhan menyertai kita dan Immanuel: Tuhan menyertai kita sampai selama-lamanya. Karena Eben Haezer dan Immanuel, aku mengucap syukur :’)

Tak ku tahu kan hari esok namun langkahku tegap
Bukan surya ku harapkan karna surya kan lenyap
Oh tiada ku gelisah akan masa menjelang
Ku berjalan serta Yesus maka hatiku tentram

Reff:
Banyak hal tak ku fahami akan masa menjelang
Tapi trang bagi ku ini tangan Tuhan yang pegang

Reff:
Kau selalu punya cara untuk menolongku
Kau selalu punya jalan keajaibanMu
Kau dahsyat dalam segala perbuatanMu
Dan ku tenang didalam caraMu

Tak kan ku ragu Tuhan
JanjiMu yang menghidupkanku
Hanya padaMu Tuhan ku berseru
Dan mataku tertuju padaMu

Via Dolorosa (bagian 1)

galau lagi..lagi galau..lagi lagi galau..galau lagi lagi
aku mau makan, ku ingat kamu
aku mau tidur, ku ingat kamu
aku mau pergi, ku ingat kamu
aku mau mandi, ku ingat kamu
oh cinTA, kenapa semua serba kamu?

Kemaren, 10 Januari 2012
Untuk pertama kalinya ketemu Pembimbing 1. Resah, gelisah, gundah, gulana rasanya. 5 bulan ga ketemu pembimbing, bukan salah beliau, salahnya emang di aku. Semester ini masih ngambil 2 matakuliah dan ternyata tugasnya seabrek-abrek, alhasil Tugas yang terAkhir malah ga kesentuh. Baru pertama kali ketemu udah ditolak, “Bab 2 ya? saya ga mau kalo itu. Saya yakin kamu udah baca-baca. Kita langsung lompat ke Bab 3 aja, perancangan. Satu minggu sanggup buat? tgl.17 ya ketemu lagi, sms dulu ya”. Keluar dari ruangan beliau langsung disambut gerimis mengundang, hadeuh ini langit beneran tau perasaan gw atau cuma mendramatisir yah?

dan, tiba-tiba inget gambar ini. Ada seorang teman yang pernah nge-share di FB. Bener kan ya? awal itu selalu jadi yang paling berat? 😀 ibarat dorong mobil deh, awalnya pasti berat tapi kalo udah jalan jadi ga berat. Tapi ada adik angkatanku yang nambahin statement ini, dia bilang “hukum gaya di atas yang terberat bukan hanya untuk memulai tapi untuk memulai kembali jika kita telah berhenti”. Ya, ini juga benar.

Hari ini, 11 Januari 2012
Waktu mo mulai create Bab 3, rasanyaaaaaaaa astagaaaaaaaa >.< mo bikin apa? mo ngapain? gimana caranya? ya, sekali lagi aku cuma terpaku pada apa yang menjadi penghalang, bukannya nyoba bikin dan fokus pada apa yang bisa dikerjakan. Dasar melankolis, ujung-ujungnya pasti nangis. Udah gitu backsong-nya “Doa Mengubah Segala Sesuatu” pula, makin menjadilah.

Saat keadaan sek’lilingku
Ada di luar kemampuanku
Kuberdiam diri mencari Mu
Doa mengubah segala sesuatu

Saat kenyataan di depanku
Mengecewakan perasaanku
Kumenutup mata memandangMu
S’bab doa mengubah segala sesuatu

[REFF]
Doa orang benar bila didoakan
Dengan yakin besar kuasanya
Dan tiap doa yang lahir dari iman berkuasa menyelamatkan

S’perti mata air ditanganmu
Mengalir ke manapun kau mau
Tiada yang mustahil di mata Mu
Doa mengubah segala sesuatu

“Doa Mengubah Segala Sesuatu”, aku percaya itu. Kalaupun doa ga bisa mengubah kenyataan sesuai keinginan hati, minimal doa mengubah hati untuk bisa menerima dan tidak lari dari kenyataan untuk menyelesaikan setiap permasalahan. Tapi mo doa itu rasanya mulut ga bisa berkata-kata (karena lagi nangis 😛 hehe) Akhirnya, kata-kata yang keluar “Tuhan, aku tau ini bakal jadi bagian terindah di tahun 2012, kenangan yang terlalu manis untuk dilupakan, tapi koq beraaaaat banget ya rasanya. Kalau memang jalan ini yang harus ku lalui dan salib ini yang harus tanggung, ajar aku untuk menjalaninya bersamaMu dan tetap mengandalkanMu, hiks”. Sambil berkata-kata terbata-bata lagunya ganti “Tuhan Dengar Doaku”, makin deres hujan di dalam, padahal di luar ga hujan T.T “..ku tahu Tuhan lihat semua tetes air mata..”

Saat teduh hari ini judulnya “Menderita adalah Kehormatan” -_- kayanya pas banget. Ini bukan pertama kalinya SaTe nge”pas” dengan pergumulan 😀 Salah satu ayat SaTenya dari Yakobus 1 : 2-4 “Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.” Nampol bener baca ayat beginian >.< Ditambah lagi Bible Reading dari Maleakhi 1, lebih nampol lagi pas baca “Aku mengasihi kamu,” firman TUHAN. (Maleakhi 1 : 2a)

Okeh, sebagai penutup hari ini, tadi ada temen yang nge-share link dari kaskus. Ini video berhasil bikin gw nangis dan termotivasi kembali untuk bercinTA :’)

“It doesn’t matter you were finished at last, The important is…
You’ve finished what you have started”

“kita harus menyelesaikan apa yang telah kita mulai, walau hasil nya tidak seperti apa yang kita inginkan”

“lo udah START, ya sampe FINISH lah” ~Catatan Harian Si Boy